Bandung – Aksi balap liar kerap terjadi di berbagai daerah di Jawa Barat selama bulan Ramadan, tak terkecuali di Kota Bandung. Untuk mengantisipasi kegiatan yang mengganggu ketertiban masyarakat serta kekhusyukan ibadah, Polrestabes Bandung meningkatkan patroli meskipun harus bermain kucing-kucingan dengan para pelaku balap liar.
Kasatlantas Polrestabes Bandung, AKBP Wahyu Prista Utama, mengatakan seluruh jajaran kepolisian terus berupaya membubarkan aksi balap liar dengan meningkatkan patroli di berbagai titik rawan.
“Tentunya kami dari Satlantas Polrestabes bandung, upaya yang kita lakukan untuk antisipasi, (balap liar) bukan berarti tidak ada, balap liar di sini dipencet (dibubarkan) timbul di sana, dirazia di sini timbul di sana ini bukan hal baru, di semua kota ada untuk antisipasi hal tersebut Satlantas Polrestabes dan jajaran polsek lakukan preventif dan represif,” kata Wahyu dihubungi via sambungan telepon, Rabu (5/3/2025).
Patroli dilakukan pada jam-jam rawan, yaitu menjelang waktu berbuka puasa dan setelahnya, sebelum sahur dan setelah sahur, serta pada malam hari.
“Kita laksanakan patroli, juga dengan instansi terkait dengan Satpol PP dan TNI untuk cegah terjadi balap liar,” tambahnya.
Wahyu juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mengantisipasi aksi balap liar. Menurutnya, penindakan tidak dapat dilakukan hanya oleh aparat kepolisian, melainkan perlu dukungan dari warga, orang tua, dan pihak sekolah.
“Balap liar tidak bisa diberantas dan diselesaikan oleh unsur aparat saja, kita butuh kerjasama dari warga sekitar dan orang tua dari anak dan juga pihak sekolah. Kita sudah melakukan upaya dan sosialisasi bagaimana bahaya balap liar dan dampak kerugian,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa generasi muda Bandung adalah aset berharga yang seharusnya menggunakan potensinya untuk hal-hal positif.
“Kalau adik-aduk punya jiwa olahragawan gunakan sirkuit, jangan gunakan jalan umum karena mengganggu jalan umum dan merugikan banyak pihak. Apalagi menggunakan kendaraan hasil modifikasi yang tidak mempuni dan belajar menjadi joki cuman sekedar lihat di YouTube dan medsos atau tidak punya skil safety driving yang bisa mengakibatkan meninggal dunia, ini merugikan bagi adik-adik juga, keluarga dan masyarakat,” terangnya.
Polrestabes Bandung juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan indikasi adanya aksi balap liar.
“Bila ada informasi dan tanda-tanda kegiatan bergerombol informasikan ke kami, bisa telepon ke polsek setempat atau ke 911 atau Tim Prabu Lodaya dan kami juga bergerak cepat,” tuturnya.
Terkait lokasi rawan balap liar, Wahyu menyebut bahwa aksi ini dapat terjadi di berbagai titik di Kota Bandung.
“Balap liar ini seperti teori balon, kita ke Pasopati pindah ke Soekarno Hatta, ke Soekarno Hatta pindah ke Kopo. Tolong apabila ada tanda-tanda atau mulai ada kegiatan dan menyaksikan tolong info ke kami agar kami bisa berikan tindakan tegas,” pungkasnya.