Tribratannews.co – JAKARTA | Sejumlah wilayah di Jabodetabek dilanda banjir parah pada Selasa (4/3/2025). Salah satu lokasi yang terdampak cukup serius adalah Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Banjir terparah terjadi di Kompleks IKPN Bintaro RT 04 RW 12, di mana ketinggian air mencapai 2 hingga 3,5 meter.
Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam, turun langsung ke lokasi untuk membantu proses evakuasi warga yang terjebak akibat genangan air. Dalam rekaman video yang beredar, lulusan Akpol 2012 ini terlihat berenang menggunakan pelampung bersama anggotanya dan tim SAR guna mengevakuasi warga yang terisolasi di lantai dua rumah mereka.
“Lokasi banjir paling parah ada di Kompleks IKPN Bintaro RW 04 dan RW 12 dengan ketinggian air mencapai 3,5 meter,” ujar Kapolsek, Rabu (5/3/2025).
Dalam proses evakuasi, tim gabungan berhasil menyelamatkan satu keluarga yang terjebak di lantai dua rumah mereka. Lantai satu telah sepenuhnya terendam air, sehingga warga harus dievakuasi melalui jendela. Kapolsek beserta tim membantu keluarga tersebut menuruni atap lantai satu menuju perahu karet. Mereka kemudian dibawa ke tempat pengungsian sementara di Masjid Al-Humairah.
Ratusan Jiwa Dievakuasi, Ribuan Warga Terdampak
Menurut data dari Kapolsek, sekitar 400 jiwa telah berhasil dievakuasi dari lokasi banjir. Namun, jumlah warga yang terdampak lebih besar lagi. Di RW 04, sekitar 300 kepala keluarga (KK) atau 700 jiwa terkena dampak banjir, sementara di RW 12, sekitar 200 jiwa juga terdampak dengan ketinggian air mencapai 3,5 meter.
Beberapa warga yang memiliki rumah bertingkat memilih tetap tinggal di lantai atas untuk menghindari genangan air. Namun, akses listrik PLN di area tersebut masih padam, membuat kondisi semakin sulit bagi warga yang bertahan.
“Untuk listrik PLN masih belum menyala. Sementara itu, meskipun tiga pompa air sudah berfungsi dan dua tambahan dari Dinas SDA telah disiapkan, namun belum bisa digunakan karena debit air di kali masih tinggi,” jelas Kapolsek.
Kerja Sama Tim Gabungan dalam Penanganan Banjir
Evakuasi dimulai sejak pagi hari ketika Ketua RW dan warga mulai melakukan upaya penyelamatan mandiri sebelum bantuan datang. Sekitar pukul 07.00 WIB, bantuan berupa perahu karet tiba dari BPBD, SAR Brimob Polda Metro Jaya, serta unsur gabungan lainnya, termasuk TNI-Polri, BPBD, Kecamatan Pesanggrahan, dan Dinas SDA.
Proses evakuasi terus berlangsung hingga siang hari untuk memastikan semua warga yang terjebak dapat diselamatkan. Kapolsek menegaskan bahwa prioritas utama adalah keselamatan warga, terutama anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
Dapur Umum Dibuka untuk Korban Banjir
Selain evakuasi, pihak kepolisian juga membuka dapur umum untuk membantu para korban banjir. Dapur umum didirikan di kediaman Bapak Nano, Ketua RT 004/12, di Jalan Madrasah, Kelurahan Bintaro.
“Kami membuka dapur umum untuk memastikan warga mendapatkan makanan dan kebutuhan dasar selama masa darurat ini,” ungkap Kapolsek.
Dapur umum ini menjadi salah satu langkah konkret untuk meringankan beban warga yang terdampak banjir. Selain itu, tim gabungan juga terus berupaya mempercepat penanganan banjir agar warga dapat kembali ke rumah mereka secepat mungkin setelah kondisi membaik.
Sumber : Divisi Humas Polri